Selasa, 04 Juni 2024

Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi


Pada dasarnya aktifitas ilmu digerakkan oleh pertanyaan yang hakikatnya berdasarkan tiga masalah pokok yakni: 

  1. Apakah yang ingin diketahui? 
  2. bagaimana cara memperoleh pengetahuan? dan 
  3. apakah nilai pengetahuan tersebut ?
Kelihatannya pertanyaan tersebut sangat sederhana, namun mencakup permasalahan yang sangat bersifat dasar. Maka untuk menjawabnya diperlukan sistem berpikir secara radikal, sistematis dan universal sebagai kebenaran ilmu yang dibahas dalam filsafat keilmuan.

Oleh karena itu, ilmu tidak terlepas dari landasan ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ontologi membahas apa yang ingin diketahui mengenai teori tentang “ ada “ dengan perkataan lain bagaimana hakikat obyek yang ditelaah sehingga membuahkan pengetahuan. Epistemologi membahas tentang bagaimana proses memperoleh pengetahuan. Dan aksiologi membahas tentang nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Dengan membahas ketiga unsur ini manusia akan mengerti apa hakikat ilmu itu. Tanpa hakikat ilmu yang sebenarnya, maka manusia tidak akan dapat menghargai ilmu sebagaimana mestinya.

Berdasarkan uraian teroretis diatas, maka penulis akan membahas pengertian Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi serta segala permasalahannya sebagai unsur yang sangat penting dalam filsafat ilmu yang dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Kata Epistemologi, Ontologi dan Aksiologi menurut bahasa berasal dari Bahasa Yunani.

  • Epistemologi
Kajian tentang teori pengetahuan disebut juga dengan epistemology atau episteme (bahasa Yunani) yang berarti pengetahuan atau Knowledge. Sedangkan, logos berarti teori. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1854 oleh J.F Ferrier yang membuat perbedaan antara dua cabang filsafat yaitu ontologi dan epistemologi. Epistemologi membandingkan kajian sistematik tentang; 
    Sifat,
    Sumber, dan
    Validitas Pengetahuan.

Epistemologi merupakan cabang filsafat yang membahas tentang hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dan dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
  • Ontologi
Ontologi mempersoalkan tentang bagaimanakah kita menerangkan hakikat dari segala yang ada ini? pertama kali orang dihadapkan pada adanya kenyataan berupa materi (kebenaran) dan kedua, kenyataan yang berupa rohani (kejiwaan). Kebenaran itu muncul karena adanya konektivitas antara kenyataan dan pikiran, dan konektivitas inilah yang disebut sebagai kebenaran.

Berdasarkan sejarahnya, ontologi berasal dari perkataan Yunani: On dan Logos yang berarti teori tentang keberadaan sebagai keberadaan. Sedangkan dari segi bahasa, ontologi  berasal dari bahasa Yunani, yaitu On/Ontos : ada, dan Logos: ilmu, Jadi, ontologi adalah ilmu tentang ada.

Menurut istilah, ontologi ialah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang terbentuk jasmani/konkret, maupun rohani/abstrak. 
  • Aksiologi
Aksiologi berasal dari perkataan axios (Yunani) yang artinya nilai dan logos berarti ilmu/teori. Jadi, aksiologi adalah ilmu tentang nilai. Sedangkan, menurut buku Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer karya Jujun S. Suriasumatri mengatakan bahwa "aksiologi diartikan sebagai teori tentang nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh."

Dari definisi mengenai aksiologi diatas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.